Video Based Learning : Pengertian dan Implementasi
Perkembangan teknologi informasi telah membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan, termasuk dalam cara mahasiswa belajar dan mengakses informasi. Salah satu pendekatan yang semakin relevan dan banyak digunakan saat ini adalah video based learning, yakni metode pembelajaran yang mengandalkan video sebagai media utama untuk menyampaikan materi.

Metode ini dinilai efektif karena mampu menyajikan informasi secara visual dan auditori sekaligus. Mahasiswa dapat menyimak penjelasan dosen, melihat ilustrasi konsep, serta memahami proses atau prosedur tertentu melalui demonstrasi video. Selain itu, fleksibilitas waktu dan tempat membuat pembelajaran menjadi lebih personal dan menyesuaikan dengan ritme belajar masing-masing individu.
Contoh penerapan video based learning bisa ditemukan dalam berbagai mata kuliah. Misalnya, pada mata kuliah Teknik Elektronika, mahasiswa dapat menyaksikan video eksperimen rangkaian menggunakan osiloskop. Di bidang Pendidikan, dosen dapat memberikan video simulasi proses pembelajaran interaktif di kelas sebagai bahan diskusi. Bahkan dalam mata kuliah kewirausahaan, mahasiswa bisa belajar strategi pemasaran digital melalui vlog atau video tutorial praktisi industri.

Untuk mendukung pembuatan dan pemanfaatan video pembelajaran, terdapat banyak software yang dapat digunakan. Beberapa di antaranya adalah Camtasia, OBS Studio, Filmora, serta Loom untuk merekam layar dan menjelaskan materi dengan narasi. Di sisi platform distribusi, YouTube masih menjadi pilihan utama karena jangkauannya yang luas. Selain itu, Edpuzzle dan Google Classroom juga mendukung integrasi video ke dalam tugas dan penilaian.
Tak kalah penting, konten kreator edukatif juga berperan besar dalam mendukung video based learning. Beberapa contoh di Indonesia antara lain Zenius, Kok Bisa?, dan Ruangguru, yang telah menghasilkan ribuan video pembelajaran dengan pendekatan visual yang menarik. Di tingkat internasional, kanal seperti CrashCourse, Khan Academy, dan TED-Ed juga menjadi sumber belajar yang terpercaya bagi mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu.
Meski begitu, tantangan dalam penerapan metode ini juga tidak sedikit. Masalah koneksi internet, keterbatasan perangkat, serta potensi gangguan fokus akibat banyaknya konten hiburan, perlu diatasi dengan perencanaan belajar yang matang dan motivasi belajar yang konsisten. Dosen juga perlu mengkurasi konten yang relevan dan menyusunnya dalam alur belajar yang sistematis.

Dengan pemanfaatan video secara tepat, mahasiswa tidak hanya menjadi penonton pasif, tetapi juga dapat diajak menjadi kreator konten pembelajaran. Metode ini bukan hanya tentang menonton, tetapi tentang memahami, merefleksikan, dan bahkan menciptakan kembali pengetahuan dalam bentuk visual.

